Langsung ke konten utama

Bioteknologi merupakan aplikasi komersial biologi yang memanfaatkan mikroorganisme, enzim, kultur jaringan dan rekayasa genetika. Terdapat dua jenis bioteknologi yang kita kenal, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme dan enzim, sedangkan bioteknologi modern menggunakan kultur jaringan dan rekayasa genetika. Berikut merupakan tabel perbandingan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.

Tabel 1. Perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern

Sumber (www.ruangguru.com)

Pada kesempatan kali ini, kita akan lebih fokus pada bioteknologi konvensional. Bioteknologi konvensional, dapat diaplikasikan pada beberapa sektor, yaitu pangan dan lingkungan. Sektor pangan, merupakan yang paling dekat kaitannya dalam kehidupan sehari- hari kita. Pernahkah kalian memakan masakan orek tempe? (Gambar 1).

Gambar 1. Orek tempe (Sumber: https://www.bango.co.id/resep/detail/orek-tempe)

Pada masakan orek tempe, terdapat dua produk hasil bioteknologi konvensional. Produk tersebut sama- sama berbahan dasar kacang kedelai. Apakah kalian tau produk apa saja? Tempe dan kecap. Tempe berbahan dasar kacang kedelai, sedangkan kecap manis berasal dari kacang kedelai hitam. 

Umumnya tempe berbahan dasar kedelai, namun ada berbagai jenis tempe yang berasal dari bahan lain (Gambar 2). Tempe tersebut yaitu tempe mlanding yang terbuat dari biji lamtoro. Tempe benguk, yang dibuat dari kacang koro benguk. Tempe gembus, yang terbuat dari okara atau hasil sampingan pembuatan tahu. Tempe bungkil kacang atau tempe bungkil, yang terbuat dari kacang tanah dan tempe menjes, yang terbuat dari ampas kacang tanah. Perubahan dari bahan dasar tersebut menjadi tempe melalui proses fermentasi. Fermentasi dibantu oleg ragi tempe yang kandungan utamanya adalah Rhizopus sp. Prosedur pembuatan tempe terdiri atas beberapa tahapan, yaitu: dehulling, perendaman, perebusan, inokulasi dengan starter, dan inkubasi pada suhu ruangan. Berikut merupakan tautan untuk menyaksikan video pembuatan tempe.
Gambar 2. A. Tempe mlanding; B. tempe benguk; C. tempe benguk; D. tempe bungkil kacang; E. tempe bongkrek (Sumber: Romulo and Surya. 2021)

Video pembuatan tempe dari kacang kedelai adalah: 

https://www.youtube.com/watch?v=jsGkhBjg6jE

Video pembuatan tempe mlanding adalah:

https://www.youtube.com/watch?v=SwNvmNxoEu8

Video pembuatan tempe benguk adalah:

https://www.youtube.com/watch?v=2d2gGFEIaIY

Video pembuatan tempe gembus adalah:

https://www.youtube.com/watch?v=ZpOKX4KAVfw

Video pembuatan tempe bungkil adalah

https://www.youtube.com/watch?v=lxfTL8KB-lE

Video pembuatan tempe menjes adalah

https://www.youtube.com/watch?v=d00IS5QHgeI


Sebagian besar dari kalian pasti pernah menonton drama korea, kalian pasti sudah tidak asing dengan kimchi. Kimchi merupakan makanan tradisional Korea, terbuat dari beberapa macam sayuran, seperti sawi putih, sawi hijau, lobak, timun, cabai, dan lokio, dengan bubuk cabai, pasta cabai, bawang putih, jahe, dan bumbu lainnya. Kimchi memiliki cita rasa asam dan pedas yang segar, bagi yang belum terbiasa dengan rasanya maka akan sulit untuk mengkonsumsinya. Kimchi biasa disajikan sebagai makanan pendamping wajib bagi orang korea, selain itu kimchi juga bisa menjadi salah satu bahan dalam masakan lain seperti sup tahu sutra pedas (Sundubu-jjigae) dan nasi goreng kimchi (kimchi bokeumbap). Berikut merupakan foto langkah- langkah dalam pembuatan kimchi (Gambar 3).

Gambar 3. Proses pembuatan kimchi (Sumber: Hongu et al., 2017)

Gambar 4. Hasil kimchi sawi mengikuti resep video dari Maangchi dibawah ini. A. Kimchi yang segar baru dibuat; B. Kimchi yang telah mengalami fermentasi. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Selain berbahan dasar sawi putih, terdapat berbagai jenis kimchi yang berbahan dasar lain. berikut merupakan tautan video pembuatan kimchi.

Kimchi sawi putih (baechu-kimchi):

https://www.youtube.com/watch?v=0sX_wDCbeuU

Kimchi sawi hijau (gat-kimchi):

https://www.youtube.com/watch?v=geuVB2T6XBM

Kimchi lobak – bentuk kubus (kkakdugi):

https://www.youtube.com/watch?v=z5NXchQKy-s

Kimchi timun (oi-sobagi):

https://www.youtube.com/watch?v=ApQUENQbgiY

Kimchi cabai hijau (gochu-kimchi):

https://www.youtube.com/watch?v=jDIV_a5kkfQ

Kimchi lokio (pa-kimchi):

https://www.youtube.com/watch?v=-p_5xjsxESg


Akhir- akhir ini banyak orang membicarakan mengenai kombucha. Apasih kombucha ini? Kombucha merupakan minuman probiotik yang dihasilkan dari proses fermentasi the oleh suatu starter yang dikenal dengan SCOBY (symbiotic culture of bacteria and yeast). Umumnya, fermentasi kombucha menggunakan toples kaca, dengan masa inkubasi selama 7-10 hari pada suhu ruangan. Kombucha diketahui memiliki manfaat theurapeutik atau memberikan manfaat positif bagi kesehatan, di antaranya memiliki fungsi anti-inflamasi, anti-bakteri, ati-kanker, anti-mikroba, anti-oksidan, dan anti-poliferatif. Prosedur pembuatan kombucha, dapat disimak melalui alur gambar dibawah ini.

Gambar 5. Proses pembuatan kombucha (Sumber: Selvaraj dan Gurumurthy. 2022)

Daftar Pustaka

Bango. Resep Orek Tempe Manis Pedas, Masakan Tradisional yang Mudah Dibuat. https://www.bango.co.id/resep/detail/orek-tempe

Hongu, N., Kim, A. S., Suzuki, A., Wilson, H., & Tsui, K. C. (2017). Korea Kimchi: Promoting Healthy Meals through Cultural Tradition. Journal of Ethnic Foods, 4(2017), 172-180. Doi: http://dx.doi.org/10.1016/j.jef.2017.08.005.

Nout, M. J. R., & Kiers, J. L. (2005). Tempe Fermentation, Innovatio, and Functioality: Update into the Third Millenium. Journal of Applied Microbiology, 98, 789-805. Doi: 10.1111/j.1365-2672.2004.02471.x.

Romulo, A., & Surya, R. (2021). Tempe: A Traditional Fermented Food of Indonesia and Its Health Benefits. International Journal of Gastronomy and Food Sciece, 26(2021), 100413. Doi: https://doi.org/10.1016/j.ijgfs.2021.100413.

Selvaraj, S., & Gurumurthy, K. (2022). An Overview of Probiotic Health Booster-Kombucha Tea. Chinese Herbal Medicines, 2022. Doi: https://doi.org/10.1016/j.chmed.2022.06.010.

Walpole, B., Merson-Cavies, A. dan Dann L. 2009. Biology for the IB Diploma. Cambridge University Press: Cambridge.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Produk Bioteknologi Konvensional - Part 2 Tapai Tapai merupakan salah satu makanan tradisional yang dibuat melalui proses fermentasi, dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Mutu tapai yang baik ditandai dengan aroma yang harum, enak, legit, dan tidak menyengat karena terlalu tinggi kadar alkoholnya. Tapai umumnya mempunyai tekstur yang lunak dan berair dengan rasa yang manis, asam, dan sedikit bercitarasa alcohol, yang merupakan keunikan yang dimiliki oleh produk hasil fermentasi. Adapun kandungan alcohol dalam tapai adalah sekitar 3-5% dengan pH sekitar 4.   Gambar ragi tapai (Sumber: http://darsatop.lecture.ub.ac.id/ )   Ragi tapai adalah starter untuk membuat tapai ketan atau tapai singkong. Ragi mengandung mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Selain itu, ragi tapai juga menghasilkan enzim Fitase. Kandungan pada ragi dalam 100 gram yaitu protein sebanyak 43 gram,