Langsung ke konten utama

Postingan

Produk Bioteknologi Konvensional - Part 2 Tapai Tapai merupakan salah satu makanan tradisional yang dibuat melalui proses fermentasi, dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Mutu tapai yang baik ditandai dengan aroma yang harum, enak, legit, dan tidak menyengat karena terlalu tinggi kadar alkoholnya. Tapai umumnya mempunyai tekstur yang lunak dan berair dengan rasa yang manis, asam, dan sedikit bercitarasa alcohol, yang merupakan keunikan yang dimiliki oleh produk hasil fermentasi. Adapun kandungan alcohol dalam tapai adalah sekitar 3-5% dengan pH sekitar 4.   Gambar ragi tapai (Sumber: http://darsatop.lecture.ub.ac.id/ )   Ragi tapai adalah starter untuk membuat tapai ketan atau tapai singkong. Ragi mengandung mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Selain itu, ragi tapai juga menghasilkan enzim Fitase. Kandungan pada ragi dalam 100 gram yaitu protein sebanyak 43 gram,
Postingan terbaru
Bioteknologi merupakan aplikasi komersial biologi yang memanfaatkan mikroorganisme, enzim, kultur jaringan dan rekayasa genetika. Terdapat dua jenis bioteknologi yang kita kenal, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme dan enzim, sedangkan bioteknologi modern menggunakan kultur jaringan dan rekayasa genetika. Berikut merupakan tabel perbandingan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern. Tabel 1. Perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern Sumber (www.ruangguru.com) Pada kesempatan kali ini, kita akan lebih fokus pada bioteknologi konvensional. Bioteknologi konvensional , dapat diaplikasikan pada beberapa sektor, yaitu pangan dan lingkungan. Sektor pangan, merupakan yang paling dekat kaitannya dalam kehidupan sehari- hari kita. Pernahkah kalian memakan masakan orek tempe? (Gambar 1). Gambar 1. Orek tempe ( Sumber: https://www.bango.co.id/resep/detail/orek-tempe) Pada masakan orek te